Sabtu, 02 Mei 2009

Wujudkan Mimpi Anak Indonesia.


Jakarta 28 April 2009
NusaBali: Lebih dari 30.000 anak-anak Indonesia Usia 10 – 12 Tahun akan berlaga untuk mewakili Tim Danone Nations Cup Indonesia di Sao Paulo Brazil ,acara ini resmi di buka oleh Kementerian Negara Pemuda dan Olah Raga,Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Danone Aqua,selasa 28/4 di lapangan Futsall Senayan Trade Centre ( STC ).

Babak kualilifikasi dimulai di sejumlah Daerah.( 9 – 10 Juni 2009 )Papua,( 13 – 14 Juni 2009 ) Makasar,Aceh dan Yogya,( 20 -21 Juni 2009 ) Bali dan Semarang,( 27 – 28 Juni 2009 ) Bandung,Surabaya dan Medan,4 – 5 Juli 2009,Jakarta,Banten dan Padang,di Prediksi lebih dari ( 2.500 Tim ) akan bertarung dalam babak kualifikasi ini.

Para pemenang babak kualifikasi 12 Daerah akan melenggang ke babak Final Nasional ( 1 – 2 ) Agustus di Jakarta, Pemenang Final Nasional akan mewakili tim Indonesia ( 23 – 25 ) Agustus nanti di Sao Paulo Brazil.

Sejak Tim Indonsia rutin mengikuti ajang DNC 2003 sempat menorehkan prestasi besar sebagai The Best Attack Team 2005 saat mencetak 42 gol jumlah terbanyak sejak even ini di gelar,lalu pada 2006 anak–anak Indonesia Masuk dalam Peringkat 4 dunia,sekaligus meraih gelar The Best Devending team.

Sementara itu Baskorohadi Sukatmo Brand Director Danone Aqua mengatan acara ini untuk membangun kepercayaan diri anak Indonesia dalam berlaga di kancah Internasiol selain membangun Spotifitas ( Fair Play),Sebagai wadah persahabatan anak-anak dunia dalam bidang olahraga sepak bola dan Antusiasme (kegembiraan) terhadap pertandingan sepak bola dalam lingkup Internasional.

Finalis tahun lalu Aldo ,dari Tulung Agung Putra Jawa Timur mengatakan kendala tim Indonesia adalah teknik dan kecepan,sementara manager Team Janta Wiwaha mengatakan Tim Indonesia masih kalah mental dan postur tubuh,selain itu Janta mengatakan beban pemain Cilik Indonesia terlalu banyak tidak seperti pemain cilik Eropa Mereka selama SD hanya mendapat 3 kurikulum Pelajaran tetap,sehingga mereka bermain lepas tanpa beban,sedangkan Indonesia terlalu banyak kurikulum mata pelajaran sehingga membebani laga anak-anak asuhannya pungkas Janta.(Imn)

Jumat, 01 Mei 2009

Pesan Dari Kegelapan : Peringatan Bahaya Nuklir

Pesan Dari Kegelapan : Peringatan Bahaya Nuklir

nusabali Jepara 25-4-2009,Greenpeace dan Muria Institute hari ini meluncurkan komik anti-nuklir “Nuclear Meltdown – A Message
From the Darkness”, bertepatan dengan hari peringatan Tragedi Chernobyl,
bencana nuklir terburuk sepanjang sejarah pada 1986 lalu.

Peluncuran ini merupakan serangkaian acara kelompok-kelompok lokal Jepara Untuk menentang rencana pemerintah Indonesia membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Jawa Tengah. Komik ini sendiri membidik kaum muda di kawasan Asia Tenggara, dan beberapa waktu sebelumnya sudah diluncurkan di Filipina.

Pada2007, para ulama dan tokoh agama Islam di Jepara telah medeklarasikan bahwa pembangunan PLTN di wilayah itu adalah haram hukumnya. Greenpeace terus mendukung komunitas setempat dalam melakukan perlawanan terhadap rencana pembangunan PLTN, karena membahayakan kesehatan masyarakat, lingkungan dan tingginya biaya. Apalagi daerah ini rentan terhadap gempa bumi, letusan vulkanis, serta dekat dengan Gunung Merapi yang berstatus aktif.

merasa bahwa kaum muda perlu disadarkan akan bahaya penggunaan
tenaga nuklir, karena merekalah yang akan paling merasakan dampak buruk
dari penggunaan teknologi kotor dan berbahaya ini. Jika pemerintah
Indonesia bersikeras membawa negara ini ke jalan nuklir, artinya mereka
akan mewariskan bahaya, ketidakamanan dan hutang pada generasi muda,”
tegas Tessa de Ryck, Jurukampanye Nuklir Greenpeace Asia Tenggara.

Saat ini tenaga nuklir telah dipublikasikan secara salah sebagai salah satu solusi untuk perubahan iklim, dan sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan energi dunia yang makin meningkat. Ini dilakukan terutama oleh para konsultan yang didanai oleh industri nuklir. Secara global, industri ini mencoba mempengaruhi generasi muda agar melihat image tenaga nuklir lebih positif, setelah lebih dari dua dekade ini terus ditolak. Tetapi masalah dari tenaga nuklir ini tak pernah berubah, yakni masalah keamanan dan hingga saat ini belum ada cara aman untuk menyimpan limbah nuklir. Dengan biaya tinggi serta waktu perencanaan dan pembangunan, reaktor nuklir bukan solusi untuk memecahkan masalah perubahan iklim.

Greenpeace tergugah oleh pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono baru-baru ini di Magelang, bahwa dia tidak setuju pembangunan reaktor nuklir selama masih ada alternatif lain. Indonesia adalah Negara dengan sumber daya energi panas bumi terbesar di dunia dan sudah punya rencana memproduksi 5 gigawatts energi dari tenaga panas bumi ini pada 2014,Greenpeace mendesak pemerintah untuk meningkatkan energi bersumber dari angin, sinar matahari dan mikro hidro, serta memperbaiki sistem hukum dan regulasi,pada investasi energi terbarukan. Peningkatan besar produksi energi terbarukan, penghentian penggunaan batu bara, penghapusan rencana pembangunan reaktor nuklir, harus dipadukan dan diimplementasikan dalam satu program efisiensi energi berskala besar.

Solusi terbaik mengurangi emisi gas rumah kaca sebagai penyebab perubahan iklim, adalah dengan mengalihkan investasi dari teknologi kotor berbahaya seperti batu bara, minyak dan nuklir, menjadi energi terbarukan yang bersih seperti panas bumi dan tenaga angin, demi memberikan generasi muda masa depan lebih bersih dan aman,” tukas de Ryck. (imn)